- Back to Home »
- materi penjas bab II
Posted by : Unknown
Jumat, 10 Mei 2013
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KEKUATAN DAN ADAYA TAHAN OTOT
Dua komponen penting
dalam kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan adalah kekuatan
dan daya tahan otot. Kedua komponen ini bermanfaat untuk mencegah masalah
kesehatan seperti nyeri otot bagian bawah punggung, tulang lemah dan keropos, nyeri
otot dan pegal yang berlebihan.
Peningkatan kekuatan dan daya tahan otot
bermanfaat untuk beberapa hal, seperti peningkatan stamina, sirkulasi darah dan
membantu mempertahnkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Selain itu , otot-
otot yang kuat membantu seseorang tampak pantas rupanya karena postur tubuh
tampak lebih baik, komposisi tubuh tampak lebih bagus karena presentase
lemaknya serasi.
Sehubungan dengan paparan diatas, maka dalam bab ini akan dibahas
beberapa pokok pembahsan :
-
Definisi kekuatan
dan daya tahan otot
-
Paduan untuk
pengajaran kekuatan dan daya tahan otot, dengan sub pokok pembahasan : penerapan beberapa prinsip, metode latihan,
pembinaan keterampilan gerak melalui aktifitas yang melibatkan kekuatan dan
daya tahan,dan paduan untuk keselamatan.
1. Definisi
kekuatan dan daya tahan otot
Kekuatan otot dapat didefenisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mengatasi sebuah tahanan. Secara teknis,
pengerahan usaha maksimal itu disebut satu kali repetisi maxs ? 1 Rm.
Daya tahan otot adalah kemampuan
sekelompok otot untuk menyerahkan daya max selama priode waktu yang relatif lama terhadap sebuah tahanan yang lebih
ringan dari pada beban yang bisa digerakan oleh seseorang. Ketika seseorang
mampu melaksanakan tugas gerak “berbaring duduk” selama berpuluh kali tanpa
henti, maka kita berkesimpulan, orang tersebut memiliki daya tahan otot.
Untuk melatih daya tahan otot
misalnya, yang dilakukan adalah melakukan sebuah tugas gerak dengan repetisi (jumlah
angkatan) berulang kali dengan selang waktu
istirahat yang relatif singkat.
1. Paduan untuk
mengajarkan kekuatan dan daya tahan otot
Sebagai contoh, kita dapat
membuat alat untuk latihan kekuatan dari kaleng-kaleng bekas yang diisi dengan
pengecoran semen dan dapat dibuat dalam
berbagai ukuran.
Bola yang ukurannya cukup berat,
dapat juga dipakai sebagai alat latihan. Badan kita sendiri juga dapat
digunakan sebagai tahanan, misalnya dalam bentuk latihan kekuatan secara
berkawan.
2. Penerapan
Beberapa Prinsip
-
Oveload
Penerapan prinsip beban lebih meningkay
secara bertahap bermanfaat untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan
bertahap.
Beban kerja menimbulkan stres
terhadap fisik manusia. Akibatnya, terjadi kesalahan yang kemudian dipulihkan
selama masa istirahat.
Siklus ini dari beban kerja yaitu
terjadi kelelahan dan pemulihan kelelahan, disusul konpensasi (ganti
rugi) terhadap beban kerja (stres).
Bila seseorang mampu mengangkat
atau mengatasi beban seberat 20 kg, maka dalam kesempatan berlatih berikutnya,
beban itu ditambah,misalnya mencapai 22 kg.
Penerapan prinsip oveload untuk
pembinan daya tahan pada dasarnya dilakukan dengan cara menambah repitisi,
meningkat lama waktu repetisi, atau mengkombinasi dua atau tiga cara tersebut.
-
FIWT
Prinsip kemajuan berkelanjutan
dan bertahap diterapkan melalui :
a.
Peningkatan
frekuensi latihan
b.
Peningkatan
volume repitisi (jumlah kali lakukan ).dan atau
c.
Peningkatan
intensitas (keadaan tingkatannya)
Berkambang dengan prinsip kemajuan berkelanjutan dan
bertahap, maka akan lebih aman, bila beban ditingkatkan hanya beberapa kg,
ketimbang ditingkatkan secara mendadak melonjak sekaligus.
Metode
latihan kekuatan dan daya tahan
Untuk melatih kekuatan dan daya tahan, kita
dapat membantu siswa dengan memperhatikan peningkatan berlanjut dan bertahap
dalam hal frekuensi, intensitas ,dan atau waktu sesuai dengan kelompok usia.
Latihan dengan beban berat badan (LB3)
Meskipun sukar untuk menentukan
intensitas latiahan, tetapi metode sederhana, seperti latihan baring duduk
untuk melatih kekuatan dan daya tahn otot perut, atau menggantung dan
mengangkat badan, dapat dipakai untuk melatih kekuatan. Tipe latihan ini cocok
untuk anak-anak di SD.
Latihan
Tahanan dengan berkawan
Meskipun sukar untuk mengukur intensitas
latihan, tetapi tipe latihan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak yang baru
memulai latihan kekuatan. Latihan tahanan dengan berkawan dapat dilakukan dengan
keuntungan yaitu latihan dapat diisolasi untuk kelompok otot tertentu.
Dalam pelaksanaannya, kedua
pelaku saling berkomunikasi, saling memberitahu untuk menjamin situasi yang
aman. Kawan yang tidak melakukan tugas latihan dapat memberi tahu bagaimana
teknik yang tepat, demikian pula pemberian motivasi melalui cara saling
memberi semangat.
·
Sikap dasar
Siswa yang berlatih (traim)
berbaring telengkup diatas perutnya, denagn lutut menghadap telapak kaki yang
berlatih, sambil memegang kaki bagian bawah, agak sedikit dibawah bagian lutut.
·
Gerakan
Traini menekukan lututnya hingga
tumitnya menyentuh pantatnya, patnerna menahan gerakan tersebut, tapi masih
dimungkinkan gerakan itu dilakukan sampai tumit mengenai pantat selama waktu
sekitar 6 detik.
·
Titik
bantuan dan keselamatan
Tak ada bantuan yang
diperlukan.Patnernya menjamin pegangannya tidak terlepas sebagai tambahan yang
memadai.
·
Otot yang
diperkuat
Kelompok otot hamstring( urat
lutut) yang terletak dibelakang paha.
·
Posisi awal
Traini berdiritegak dengan keua
kaki dibuka selebar bahu, punggung lurus dengan kepala tegak. Kedua lengan di
atas kepala, sementara lengan bagian bawah sejajar dengan lantai dalam keadaan
siku dibengkokkan. Training (pembelajaran) memegang bagian tengah handuk yang
tergantung dibelakang kepalanya. Seorang patner memegang kedua ujung handuk
tersebut.
·
Gerakan
Upayakan untuk menggerakan tangan
keatas sehingga kedua siku lurus. Patner berfungsi untuk menambah tahanan
dengan cara menarik kedua ujung handuk namun memberikan kesempatan kepada kedua
siku traini untuk lurus, gerakan tersebut dilakukan sekitar 6 detik. Gerakannya
kemudian dibalik, dari sikap awal lengan lurus keposisi kedua siku lengan
dibengkokkan. Sementara patnernya membantu untuk menabah tahanan.
Latihan
Beban
Latihan dengan beban sudah dapat
dilakukan menggunkan alat sederhana. Jaringan rawan( epiphpysis) terdapat pada
bagian ujung kedua tulang yang membentukpersendian. Bila beban yang dipukul
anak terlampau berat, maka dikhawatirkan jaringan rawan ini rusak. Akibatnya,
tulang itu terhenti pertumbuhannya. Namun, dapat dicegah dengan kehati-hatian.
Faktor keselamtan harus menjadi perhatian utama. Kita dapat mengatur program
latihan yang sesuai dengan kemampuan anak.
Untuk itu, beberapa hal perlu
diperhatikan :
·
Ajarkan teknik melakukan gerakan yang benar
·
Tetapkan
beban secara bertahap dan meningkat secara berkelanjutan.
·
Jangan
memaksakan beban sehingga terlampau berat bagi anak.
·
Kendalikan
peningkatan debgab kemajuan pelan, jaringan mendadak.
2. Pembinan
keterampilan melalui aktifitas yang memerlukan kekuatan dan daya tahan.
Dengan berlatih aneka permainan, maka
kekuatan dan daya tahan otot dapat meningkat.
Pembinan kekuatan dan daya tahan
otot akan meningkatkan keterampilan.
Anak-anak kelas 3-4 SD misalnya,
sangat menyukai permainan untuk
membentuk kekompakan regu, misalnya dalam bentuk perlombaan tarik
tambang yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan otot-otot lengan, memanjat
tangga, memanjat tali atau menggelantung pada tangga melintang merupakan
latihan yang bagus umtuk melatih kekuatan.
Latihan dengan perlombaan akan mendorong semangat
anak-anak untuk melaksankan tugas itu.
3. Paduan untuk
keselamatan
Selama latihan kekuatan dan daya
tahan otot, perhatikan faktor keselamatan.
Hasil penelitian mengungkap,
sepanjang cara pelaksanaan laitahan kekuatan dan daya tahan otot itu
memperhatikan kesesuaian dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, mengindahkan
faktor keselamatan dan mendapat pengawasan orang dewasa, program latihan
kekuatan tidak berakibat negatif bagi anak-anak.
Kekuatan anak dapat meningkat
melalui latihan. Latihan senam dengan memakai beban anak sendiri, juga efektif
untuk meningkatkan kekuatan. Anak kelas 1-4 dapat melakukan hal ini dengan
menggunkan beban tubuhnya sendiri. Siswa yang lebih tua dapat melakukan latihan
tahanan dengan siswa berkawan.
Untuk menjamin keselamatan, program dan
takaran latihan harus diselaraskan dengan kemampuan setiap anak. Angkatan siswa
untuk bersaing dengan dirinya sendiri, bukan dengan temannya dalam pengertian,
berapa kali ia dapat melakukan gerakan. Mereka diajarkan untuk memahami dan
mencapai tujuan yang realistik.